"SS.. S .Siapa kau pak Tua?" tanyaku tergagap pada pria berjubah hitam dan berjenggot putih. " Jangan takut nak, aku Buto Locaya," Jawab kakek itu. "Aku patih kediri," Tak pernah kudengar nama itu di buku sejarah waktu sekolah dulu. Menyadari bahwa aku tak percaya padanya, sang Kakek berkata, "Aku buto Locaya, aku patih Kediri, prabuku Joyoboyo, setelah mati aku jagi penunggu gunung Wilis, jika kau tak percaya, carilah Serat Dharmogandul." "Apa maumu pak Tua?" jawabku tak sabar. "Kamu harus ke Bandung!" perintahnya. Tiba-tiba si kakek membesar dan tambah tinggi, sampai hampir sepohon kelapa. Dia memetik buah kelapa dan melemparkannya padaku, aku lari dan terjatuh, brukkk. Ternyata mimpi. Mungkin ini wangsit dari Buto Locaya. Akhirnya Sabtu pagi awal Februari, ke Bandung. Setelah lepas Tol Cikampek-Sadang dan lanjut lewat terusan Pasteur, langsung parkir di depan taman Lansia. Taman Lansia? Hah apa maumu kakek Buto Locaya?...
Exploring the Beauty of Indonesia