Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

Nasi Teri di Punggung Halimun

" Kamulah lelaki sesat lagi susah diatur ", begitulah hardik Mbok Rah -Juru Jampi kampung kami dulu sewaktu aku masih kecil- sambil tak henti mengunyah sirih. Seumur-umur aku tak percaya ramalan itu, sampai di suatu subuh  sepertinya ramalan  yang telah lama terdiam di awan-awan, terlempar ke pucuk pohon trembesi dan pohon kokoh  keluarga Fabaceae ini mementalkannya padaku.   *** Betapa tidak, disaat banyak gunung sedang bangun dari tidurnya, -Merapi meletus lalu Krakatau  mulai kambuh bengeknya- dan diikuti belasan gunung lainnya yang tadinya seanggun putri solo tapi kini mulai genit, eh malah aku merencanakan naik gunung lagi.