Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Bel Canto goes to Parakan

thanks for reading, Pagi itu si cantik kembang Teleng ( Clitoria ternatea ) sedang mekar-mekarnya. Lihatlah titik-titik embun masih menempel mesra di pinggir kelopaknya yang tipis. Berayun-ayun diterpa angin pagi. Bunga dari tanaman merambat yang masih sekeluarga dengan flamboyan itu sedang memamerkan warna biru genitnya. Lentik dan cerah. Secerah sambutan tepuk tangan hadirin ketika kami selesai melantunkan Ride the Chariot di GKI Parakan. Di pagi yang dingin itu, justru kami merasakan kehangatan luar biasa. Nanti kuceritakan padamu kenapa bunga ini memikatku. *** DAY 1 Bel Canto kali ini mendapat kesempatan melawat para sahabat di Parakan dan Wonosobo. Setelah berkendara 14 jam dengan bis melalui jalan yang di beberapa tempat lebih mirip tambak bandeng, akhirnya pukul 09.05 berhasil sampai di Wonosobo. Mengawali hari dengan sarapan Nasi rames di Jalan Ahmad Yani. Nasi dengan lodeh tahu cabai hijau, daging ungkep, tempe kemul. Disantap dengan nasi hangat dan lihatlah bebera
thanks for reading, Masih di kawasan Ciwidey, setelah mengunjungi kawah putih, begitu keluar dari gerbang areal wisata ini, belokkan stir ke kiri dan  teruskan perjalanan anda kira-kira 5 km, di sebelah kanan terdapat Danau unik karena terletak di ketinggian. Sesuai nama yang tertera di papan metal berwarna hijau kusam bertulis putih, tertera nama Situ Patengan, berada di bawah pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat I. GPSku menunjuk 1.610 mdpl di tepian Danau ini.  Dengan luas danau sekitar 65 hektar, danau ini terbilang luas untuk ukuran danau di perbukitan. Danau ini dikelilingi kebun Teh (Camellia sinensis), tentu menyajikan pemandangan yang eksotik. Aktifitas yang bisa dilakukan: berlayar dengan perahu dayugn ke pulau cinta, sebuah pulau kecil di tengah danau, atau sekedar mencari spot terbaik umtuk mengambil gambar. Tersedia juga saung-saung bisa disewa untuk acara family gatherign atau sejenisnya. nb. pastikan tiket anda minta begitu membayar di pint

Gunung Puntang, Pendek tapi Menantang

thanks for reading, Subuh di Pos terakhir Sabtu 2 Juni 2012, tepat di minggu-minggu akhir musim hujan, Gunung Puntang yang terletak di selatan Bandung menjadi tujuanku. Satu-satunya info yang kudapat adalah areal ini pernah menjadi stasiun radio jaman peemrintah kolonial Belanda dulu. Selebihnya adalah gelap, segelap awan di selatan sana terus menggantung sejak aku duduk terpojok di dalam angkot antik jurusan Banjaran-Cimaung. Antik karena kau mesti masuk dari belakang, melalui pintu aneh yang macet tak mau ditutup, menganga sepanjang jalan.  Jam tanganku menunjuk pukul 12.55 ketika bunyi rem angkot mendecit tepat di depan Base Camp PGPI (persaudaraan Gunung Puntang Indonesia). Sebelum mendaki, mesti registrasi di sini. Bagi yang mau didampingi, tersedia jasa porter, tidak gratis tentunya.