Memperingati diakuinya Batik sebagai intangible world heritage oleh UNESCO, diselenggarakan Pameran Batik di Jakarta Convention Center tanggal 28 September - 2 Oktober 2011. Diikuti oleh pengusaha dan desainer batik hampir dari seluruh nusantara. Warna yang menjadi tren kali ini adalah batik indigo. Warna yang aneh bagi saya -kebiruan gitu- tapi ternyata di tangan para pembatik, warna ini bisa dieksplor sedemikian rupa sehingga batik semakin kaya coraknya.
Dalam sejarah perkembangannya memang batik telah dipengaruhi oleh berbagai macam budaya. Jika awalnya batik klasik bercorak kawung, parang atau truntum maka karena pengaruh budaya terdapat juga batik bercorak cina dan belanda. Misalnya dengan corak bunga tulip dan kapal laut kerajaan Belanda.
Ditengah kejayaan batik-batik Yogya dan Solo yang memang telah melegenda, saya justru terapresiasi dengan batik Garut dan Tasikmalaya yang percaya diri mengusung gayanya sendiri yang unik. Meski secara historis wilayah ini adalah wilayah kerajaan Cirebon yang memiliki ciri batik megamendung tapi lihatkan batik garut ini yang berani menampilkan warna-warna cerah dengan motif bunga-bunga atau batik Tasik yang berciri kemerahan dengan kotak-kotak diagonalnya.
Komentar