Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Kegiatan Positif Waktu Pandemi Covid-19 Dengan Painting With Number

thanks for reading,      Saat tidak bisa kemana-mana karena pandemi, lama-lama bisa bosan karena harus di rumah terus. Salah satu cara yang baik untuk mengisi waktu adalah painting with number. Yaitu menggambar patron yang telah ada di kanvas. Sebenarnya lebih tepat disebut mewarnai. Karena anda tinggal mengikuti sketsa yang telah dicetak di kanvas. Seperti apa ya?   Paket painting with number terdiri dari kanvas putih ukuran 40X50cm yang telah ada sketsa/patron alur gambarnya, pewarna akrilik dalam 24 botol-botol kecil, kuas 3 jenis, kayu pigura dasar. Harganya sekira US$4.5 free ongkir dari marketplace ali*xpr*ss.           Tadinya saat melihat pertama langsung putus asa, karena patronnya sangat renik, kecil-kecil dan sangat detil. Tiap segmen patronnya sudah ada nomornya, sehingga harus diwarnai dengan pewarna akrilik yang botolnya bernomor sama. Misalnya di patron tertulis angka 1, maka kita warna dengan botol akrilik nomor 1 dan se...

Mancing Tengiri di Tanjung Pakis

Halo mancing mania. Tanjung Pakis terletak di pantura tepatnya kecamatan Pakisjaya, kabupaten Karawang. Untuk menuju spot pancing, nahkoda memacu perahu motornya ke tengah laut sekira 1.5 jam dari bibir pantai. Di sana akan bertemu dengan bekas Rig di beberapa tempat. Di bekas Rig inilah konon, ikan banyak berkeliaran. Jam 05.00 mulai memancing umpan, setelah mendapat umpan berupa ikan-ikan kecil, mulailah dilakukan aktifitas memancing. Ikan yang didapat pada jam ini umumnya ikan Barakuda atau ikan Alu-alu, sejenis ikan pemangsa bergigi tajam. Tak heran beberapa kali tali pancing putus digondol ikan ini. Sekira jam 9.00 ikan yang di dapat sebangsa kakap-kakapan. Jam 10.00 sd jam 11.00 tidak ada ikan yang terkena umpan. Baru sekitar pukul 12.00 mulai dapat ikan Tenggiri. Termasuk terakhir mendapat jackpot berupa Ikan Talang -talang atau Queen Fish. Ikan berbadan pipih lebar sehingga tarikan terasa berat. Beberapa tips dari Nahkoda: 1. Dilarang membawa pisang, te...

Bening Dano Kaco

Kaco dalam bahasa setempat artinya kaca. Memang benar, danau Kaco airnya sangat bening, sampai bisa melihat tembus ke dasar danau yang konon sedalam 40 meter. Terletak di desa Lempur, kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi. Tidak angkutan umum menuju daerah ini, sehingga terpaksa menyewa mobil atau ojeg. Terdapat batang potong besar yang tenggelam di danau. Air bening kebiruan seperti permata Aqua Marine. Danau ini dihuni ikan Semah, sebangsa ikan carper-carperan berwarna abu-perak-hitam, berkumis dan bersisik seperti ikan mas. Konon ikan Semah adalah makanan raja-raja (depati) jaman dulu. Harganya lumayan mahal, umumnya gulai ikan Semah di warung makan dibandrol (dipotong sebesar tiga jari) rp.35.000. Sisiknya lembut sehingga bisa dimakan. Lokasinya di sini.

Surati, Pahlawan Perempuan Dari Tulangan

Ilustrasi Pabrik Gula, Abraham Salm Virus Corona Novel (Covid-19) sedang ramai di media, jadi teringat kisah pandemi yang diabadikan roman Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Diceritakan bahwa dulu tahun 1900an di Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur terdapat pabrik gula yang dipimpin tuan besar kuasa administratur bernama Frits Humerus Vlekkenbaaij. Penduduk sekitar pabrik melafalkannya sebagai Plikemboh. Orangnya gemuk, botak, pipi menggantung, berbulu, licik dan berkuasa. Bahkan kabarnya Gubernur Jenderal saja kalah besaran gajinya dibanding Plikemboh. Anak kecil melihat dia bisa kena sawan. Intinya bagi penduduk kalau bisa jangan sampai berpapasan dengan orang ini. Paiman (anak Sastrotomo dahulu juru tulis pabrik itu; kakak Sanikem/nyai Ontosoroh) bekerja di pabrik itu sebagai kasir, sehingga masyarakat memanggilnya Sastro Kassier. Jabatan mentereng untuk pribumi waktu itu. Paiman punya anak perempuan beranjak dewasa bernama Surati. Dasar sial, Plikemboh menge...

Panduan Ngopi Cantik di Bangko

Biar kata di ujung dunia, tapi jangan lupa begaya. Bangko sebuah kabupaten nun di udik Jambi juga tak kalah dalam hal kopi. Kopi lokal dari Jangkat November tahun yang lalu malah menang dalam lomba kopi yang digelar Specialty Coffee Association of Indonesia ke-8 di Ibis Bandung. Ini lho tempat ngopi asyik di Bangko: 1. Breakthru Coffee Letaknya dekat jembatan Nol km Bangko (arah Sarolangun). Dekorasi tempatnya juga keren, beberapa lukisan unik, kursi terbuat dari kayu solid. Paling suka di sini adalah Latte. Waiters legendarisnya bernama Arif, suka ngobrol, pengetahuannya banyak mulai film sampai politik luar negeri. Kebersihan 8, Ketenangan 9, Terang Lampu 8.Lokasinya di sini. 2. Becakap Coffee Spesialis kopi Jangkat, robusta tapi ada kecutnya, lho kok bisa? inilah uniknya. Selain ngopi pengunjung bisa karaoke diiring Youtube yang dihubungkan ke sound system. Paling suka Affogato. Kebersihan 7, Ketenangan 7, Terang Lampu 7, Nyanyi gratis 10. Lokasinya di sini . 3. Zara Co...

Panduan Pertama Kali Nonton MOTOGP Sepang

Berikut tips dan trik dari seorang penggemar MotoGP yang telah saya coba dan hasilnya nyaman: 1. Tidak perlu berbahasa English, cukup bahasa Indonesia, apalagi jika anda sering nonton serial Ipin Upin, akan sangat membantu; 2. Beli tiket MotoGP jauh hari karena tiket Early Bird umumnya lebih murah 20sd25%. Bisa dibeli di tik**.com atau toko*****.com. Cuma kemarin pernah beli di toko***** (si penjual adalah perusahaan travel tertentu) ternyata waktu masuk ke circuit ditahan petugas dengan alasan barcode tiket itu telah ada yang pakai 50 orang!? Namun akhirnya petugas pintu masuk tetap memperbolehkan masuk; 3. Beli tiket Pesawat jauh hari umumnya lebih ekonomis; 4. Beli tiket bus RapidKL khusus race (untuk Bandara KLIA-Circuit Sepang pp atau Kuala Lumpur-Circuit Sepang pp) online lebih awal supaya tidak buang waktu antri tiket di venue; 5. Jika menginap di Kuala Lumpur terdapat beberapa pilihan ramah kantong, misalnya sekitaran KL Sentral (Little India) yaitu pusat moda angku...

Kepribadian Manusia berdasarkan kebiasaan Ngopi

Buku Besar Para Peminum Kopi, sebuah novel karya Andrea Hirata, mengklasifikasi kepribadian orang berdasarkan jenis minuman yang dipesannya ketika ke warung kopi. Golongan pertama: Kopi tanpa gula, orang golongan ini disebut Player , sepahit kopinya, demikian juga liku hidupnya penuh petualangan yang mendebarkan. Sibuk mencari diri sampai akhirnya dirinya sendiri dicari polisi. Golongan Kedua: Kopi yang takaran susu atau gulanya selalu tetap, wanna be player , golongan orang peragu yang tak suka perubahan. Di dalam hatinya selalu ingin terkenal seperti golongan pertama namun mental tak mengijinkan. Ketiga: Minta Kopi dengan gula sedikit, setelah diminum minta tambahan gula, setelah ditambah gula masih bilang kurang manis, inilah golongan oportunis, selalu mencari celah dengan pencitraan. Keempat: pemesan Teh Tawar, sudah repot-repot ke warung kopi namun memesan teh tawar: disebut golongan penyia-nyia hidup ini. 

Siapa Sebenarnya Minke Bumi Manusia

Ilustrasi: wikipedia Agustus 2019 yang lalu sebuah novel epik karya Pramudya Ananta Toer diangkat ke layar lebar oleh Falcon Picture dengan judul yang sama, Bumi Manusia .  Novel ini merupakan bagian pertama dari empat buku tetralogi pulau buru: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca . Novel berseting utama di Surabaya menjelang tahun 1900. Tokoh utamanya sebagai penutur Aku dalam buku pertama sampai dengan buku ketiga, memakai nama samaran Minke (dibaca:Mingke). Siapa sebenarnya Minke? Orang memanggil aku:Minke. Namaku sendiri ... . Sementara ini tak perlu kusebutkan ( Bumi Manusia , hal 9). Selanjutnya disebutkan dia adalah murid H.B.S di Surabaya sekitar tahun 1898, anak seorang Bupati kabupaten B. Selalu bersepatu dan berpakaian eropa. Mengaku lebih muda satu tahun daripada RA Kartini. Di buku kedua: Anak Semua Bangsa , Minke mengisahkan dirinya akan bersekolah di STOVIA sebuah sekolah dokter Jawa di Batavia yang mewajibkan siswa calon dokter...

Akhir Kisah Hidup Tokoh Film Bumi Manusia

Bumi Manusia, roman karya Pramudya Ananta Toer, merupakan bagian pertama dalam empat novel seri Pulau Buru- Bumi Manusia - Anak Semua Bangsa - Jejak Langkah - Rumah Kaca. Sebuah novel berseting tahun 1898 tentang pertemuan budaya-politik antara negeri jajahan dengan negeri induknya. Tokoh utama digambarkan seorang lelaki muda pribumi yang dididik secara eropa dan mengaguminya kemudian menghadapi kenyataan bahwa negeri terjajah selalu berada pada posisi teraniaya. Sehingga melawan melalui tulisan di koran yang akhirnya merangsang tokoh nasionalisme lainnya menuju pergerakan pra-kemerdekaan Indonesia.  Tahun 2019 Roman ini diangkat ke layar lebar oleh Falcon Picture, disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Minke Tokoh utama, setelah kembali dari pembuangan dari Maluku menghadapi kenyataan bahwa seluruh hartanya termasuk kantor koran di Jalan Naripan Bandung, hotel di kawasan Jalan Kramat Raya, toko alat tulis/kantor di Kwitang Jakarta, rumah tinggal di dekat Kebun Raya Bogo...