Pacific Noris Pro X Blusukan

thanks for reading,


Istana Negara
Simpel, ringan, gampang dibawa blusukan, lewat pasar, gang, kampung tidak masalah. Sedikit jalan bertekstur seperti cor semen atau con blok juga tidak masalah. Apalagi lewat aspal Jakarta yang mulus. Jalanan sekitar Istana Negara yang ciamik, sangat sayang dilewatkan tanpa genjot. Sabtu pagi pesepeda banyak lewat area ini. Memang seli tidak bisa secepat road bike, namun cukuplah untuk nyetir, mlipir, mampir.
Blitar Kota Peta
Patung peringatan pemberontakan PETA Blitar, adalah monumen untuk memperingati pemberontakan peleton Pembela Tanah Air, seorang muda bernama Sudancho Supriadi dan kawan-kawan melawan Jepang. Narasi umum di atas kurang tepat, seharusnya bukan pemberontakan, tetapi perjuangan. Setelah peristiwa perlawanan tersebut, hingga kini Supriadi hilang tidak diketahui dimana berada. Mungkin dibunuh Jepang dan jenasahnya sengaja dihilangkan. Beliau juga tidak merespon surat panggilan Presiden Soekarno kepadanya untuk menjadi Menteri Pertahanan RI yang pertama. Perlawanan ini menjadi inspirasi bagi pemuda daerah lain untuk melawan penjajah. 
Kebun Raya Bogor
Alun alun Ngalam
Setelah gowes tahes, sangat cocok makan soto bogor atau bakwan malang. Jangan lupa nambah. Di sekitar kebun raya bogor banyak street food soto kuning khas bogor, hidangan berkuah kuning santan dan daging sapi, bagi yang masih berani boleh coba iso, jerohan.  Ke Malang belum lengkap kalau tidak mencoba bakwan malang. Namanya bakwan tapi sebenarnya bakso, hanya saja bentuknya beraneka, mulai bakso daging mulus, bakso urat bertekstur kasar, bakso udang aci dan pangsit goreng. Jika kurang puas mampir lagi ke warung Rawon, hidangan daging berkuah hitam, berbumbu keluwak, sebagian menyebutnya kepayang atau pucung.
Tugu Jogya
Ke Jogja belum lengkap jika belum sowan tugu penjaga di Jalan Mangkubumi. Mangkubumi adalah salah satu pewaris Kesultanan Mataram disamping Pangeran Puger dan Pangeran Samber Nyawa. Kelak Mangkubumi mendirikan Kesultanan Ngayokyakarta Hadiningrat, dan bergelar Hamengkubuwono I. Sementara Pangeran Puger bertahta di Kasunanan Surakarta, dan keturunan Sambernyawa bertahta sebaga Mangkunegoro di Solo.
Jalan Mangkubumi bersambung dengan Malioboro, bagi pesepeda dari jalan Mangkubumi ke Malioboro tak perlu repot mengambil jalan memutar rel kereta api, karena ada pintu bukaan berpagar penyambung antara kedua jalan ini. Mengingat weekend di Jogya yang macet maka ke angkringan dengan bersepeda menjadi solusi nyaman untuk penikmat duduk bersila di tepi jalan sambil ditemani kopi jos dan sego kucing.
Kanoman Cirebon
Sedikit dari Istana yang dapat dilihat tanpa ditutupi pagar luar dan tanpa melewati pintu penjagaan karcis berbayar adalah Istana Kanoman Cirebon, bersahaja berada di tengah-tengah kampung dan pasar, karena jalanan di tengah kampung yang kecil, maka cocok mengunjunginya dengan bersepeda. Seperti saudara tuanya, Keraton Kasepuhan, dinding bangunannya bertabur keramik asal dinasti Ming, China. Suasananya tenang dan teduh. Jangan lupa sebelum balik, mencoba nasi lengko.

Komentar

Postingan Populer