Langsung ke konten utama

Mistis Kawah Ratu

thanks for reading,
Kawah ratu adalah bekas letusan gunung Salak tahun 1938. Saat ini masih menyemburkan uap panas, asap belerang dan mengeluarkan air panas. Jadi pengunjung disarankan tidak terlalu dekat dengan area kawah. Telah tersedia rambu-rambu atau plang peringatan/pengamanan di area ini.
Kawah ratu dapat dicapai dengan jalan kaki sejauh 66 pal dari pintu masuk Pasir reungit. Pos masuk ini tertib karena memberikan struk pembelian/tiket masuk bagi pengunjung. Tidak seperti pintu masuk utama TN Halimun Salak yang dekat dengan Kabayan Camping ground. Petugas hanya menerima uang dari pengunjung tanpa memberikan tiket masuk bagi pengunjung.
Pos Pasir reungit dimulai dengal Pal 87, Kawah Ratu terdapat di Pal 21. Jalan kaki ke kawah ratu dapat ditempuh 2.5 sd 3 jam.
Kondisi trek umumnya berbatu-batu, di beberapa tempat tergenang air. Sehingga lebih nyaman memakai sandal gunung daripada sepatu. Karena ketika sepatu terendam air, kaos kaki menjadi basah dan rasanya tidak nyaman di kaki. Disarankan memakai treking pole karena beberapa zona agak licin.
Vegetasi sepanjang trek awal adalah pohon Damar, batang pohonnya lurus dan berdaun berbentuk jarum. Sesekali tampak monyet macaca bergelantungan. Semakin ke atas vegetasi didominasi pepohonan kayu, belukar dan paku-pakuan.
Medekati kawah ratu, banyak pepohonan meranggas tinggal batangnya saja karena tertiup asap sulfur maka tak heran terdapat papan pengumuman tidak boleh lama-lama diam di sini.
Di seberang kawah terdapat aliran air belerang berwarna biru kehijauan bersuhu hangat, dikatakan bagus bagi kulit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhir Kisah Hidup Tokoh Film Bumi Manusia

Bumi Manusia, roman karya Pramudya Ananta Toer, merupakan bagian pertama dalam empat novel seri Pulau Buru- Bumi Manusia - Anak Semua Bangsa - Jejak Langkah - Rumah Kaca. Sebuah novel berseting tahun 1898 tentang pertemuan budaya-politik antara negeri jajahan dengan negeri induknya. Tokoh utama digambarkan seorang lelaki muda pribumi yang dididik secara eropa dan mengaguminya kemudian menghadapi kenyataan bahwa negeri terjajah selalu berada pada posisi teraniaya. Sehingga melawan melalui tulisan di koran yang akhirnya merangsang tokoh nasionalisme lainnya menuju pergerakan pra-kemerdekaan Indonesia.  Tahun 2019 Roman ini diangkat ke layar lebar oleh Falcon Picture, disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Minke Tokoh utama, setelah kembali dari pembuangan dari Maluku menghadapi kenyataan bahwa seluruh hartanya termasuk kantor koran di Jalan Naripan Bandung, hotel di kawasan Jalan Kramat Raya, toko alat tulis/kantor di Kwitang Jakarta, rumah tinggal di dekat Kebun Raya Bogo...

Kearifan Kampung Naga

Kampung Naga terletak di tepi jalan Tasikmalaya - Garut, tepatnya di desa Neglasari, Kecamatan Salawu. Menghuni areal seluas 1,5 hektare di tepi kali Ciwulan yang memiliki hulu di gunung Cikuray . Menurut mang Cahyan, pemandu asli kelahiran kampung Naga, kampung ini memiliki pemimpin baik formal maupun informal. Kalau formal ada ketua RT, nah kalau informal (adat) ada Kuncen . Untuk menuju kampung Naga mulanya kita menuruni anak tangga berjumlah 440 dan di sinilah akhir jaringan listrik, karena penduduk kampung ini mempertahankan tidak memakai energi Listrik.  Saat ini memiliki 113 rumah adat. Rumah adat umumnya rumah panggung terbuat dari kayu dan anyaman bambu. Rumah umumnya terbagi menjadi empat bagian yaitu Dapur (dengan pintu berornamen anyaman bambu), ruang tamu (dengan pintu kayu, terkadang ada kacanya), ruang keluarga dan pabeasan (ruang menyimpan padi). Atap rumah terdiri

BLESSING IN DISGUISE

"...tulisannya renyah, selera humornya bukan kaleng-kaleng, mengingatkan saya pada James Herriot, Andrea Hirata, Mahbub Djunaidi dan Slamet Suseno..." (Alexander Zulkarnain-Inspektur Investigasi Kemenkeu sekaligus pegiat sastra Kemenkeu-narasumber pada acara peluncuran buku Gemilang 2021 Kanwil DJP Jakarta Khusus, 30 Maret 2022 ) Blessing In Disguise “Something that seems bad or unlucky at first, but results in something good happening later.”            Begawan John Maynard Keynes [1] bertalu-talu mengingatkan agar pada masa ekonomi sulit, pemerintah perlu manambah belanja dan menurunkan pajak untuk merangsang sisi permintaan supaya mengangkat ekonomi keluar dari depresi. Artinya secara blak-blakan, dia menentang engkongnya sendiri, Adam Smith [2] , karena sinuhun yang kusebut terakhir ini lebih suka memasrahkan penyelesaian depresi ekonomi kepada invisible hand , bahwa ekonomi memiliki kekuatannya sendiri untuk keluar dari masa depresi...