Tambah Pintar di Taman Pintar

Benarlah ungkapan Yogya tak sekedar Malioboro. Memang kecenderungan wisatawan belum berasa ke Yogya kalau belum ke Malioboro. Sebagai ikon wisata Yogya, Malioboro telah melegenda. Namun kali ini saya mau buktikan masih banyak tempat yang layak dikunjungi selain Malioboro. Sebut saja Taman Pintar. Taman yang berlokasi di Jalan Senopati (jika anda melintas Malioboro, lurus saja sampai ketemu perempatan lampu merah, terus belok kiri).
Taman Pintar

Taman Pintar terdiri dari gedung oval-kotak, gedung memorabilia, PAUD kiri dan PAUD kanan. Gedung Memorabilia menampilkan sejarah Keraton Yogyakarta dan Pakulaman, tokoh-tokoh pendidikan, presiden pertama hingga sekarang.

Gedung Oval-Kotak menampilkan Sains. Baru sadar ternyata diagram Cartesius ditemukan oleh Rene Descrates. Dulu waktu sekolah, kemana aja ya saya? Selain itu terdapat berbagai macam percobaan Sains, seperti duduk di atas ratusan paku runcing tetapi tak tertusuk sedikitpun. Kita tidak tertusuk karena memanfaatkan hukum Pascal, yaitu berat tubuh didistribusikan ke ribuan ujung paku sehingga gaya tekan ke ujung paku menjadi kecil.

Kita juga bisa melihat diagram proses pembuatan minyak kelapa sawit. Saya pikir selama ini minyak kelapa sawit terbuat dari buah kelapa sawit, ternyata justru terbuat dari sabutnya. Yang mau mencoba generator Van de Graff juga ada, yang bisa mendirikan rambut seperti di film Mr Bean.

Rupanya waktu seharian tak cukup untuk mengeksplor Taman Pintar ini.

Puro Paku Alaman
Puro Pakualaman
Memang tak sepopuler keraton Kesultanan Yogyakarta, tetapi tetap asik untuk dikunjungi. Terletak di Jalan  Sultan Agung (masih lurusannya Jalan Senapati). Puro Pakualaman merupakan Istana Pakualam. Kembali ke tahun 1813 ketika Pangeran Notokusumo (Anak Hamengkubuwono I) dinobatkan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Pakualam I oleh pemerintah Inggris Raya. Karena saat itu kita tengah dikangkangi penjajah Inggris dibawah komando Raffles.

Begitu masuk pintu gerbang, kita akan disambut oleh abdi dalem yang siap mengantar mengelilingi istana ini. Merupakan negara terpisah dari Kesultanan Yogyakarta, memiliki daerah kekuasaan di bagian barat Yogya antara kali Progo dan Bogowonto. Sayang sekali oleh abdi dalem penulis diberitahu tidak diperkenankan memotret bagian dalam istana ini.  Padahal pengen banget memotret koleksi gamelan yang ada di bangsal utama. 

Setelah puas mengelilingi istana ini sempatkan menikmati Rujak Es Krim yang dijajakan di alun-alun depan pintu gerbang Puro ini. Cuma Rp4.000 seporsi dan enak, cocok menemani anda di siang panas.

Jika masih ada waktu anda dapat mengunjungi benteng Vredeburg (sebelah Taman Pintar) dan Museum Biologi (Jalan Sultan Agung).

Komentar

Citra mengatakan…
mantaps Pak :) hehehe

Postingan Populer