Langsung ke konten utama

Pesona Bali Garden Taman Bunga Nusantara

Kali ini lagi pengin lihat bunga. Lho kok? Tadinya agak risih, tapi omong-omong soal bunga, bukan konsumsi kaum feminim aja. Di Belanda misalnya, wisata Tulip Garden (Keukenhoff) digadang-gadang masuk sebagai salah satu the most to do list jika ke sana, ditonton  segala kalangan, itupun gak buka di tiap bulan (tergantung musim), cuma April - Mei. 
Nah, di Indonesia ini kan bunga ada sepanjang  tahun sepanjang musim, kenapa gak dimasukkan dalam the most to do list untuk wisatawan? Saya tidak meminta maaf untuk pernyataan berbau nasionalisme ini, maklum ini kan Agustus. 
Taman Bunga Nusantara (TBN)  terletak di daerah Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 6 km arah timur dari Kota Bunga. Tiket cukup murah Rp25.000 sudah termasuk naik kereta Dottotrain. Berharap dapat pemandangan bunga aseli Indonesia, ternyata di sini nama-nama taman malah nama-nama impor, ehm. Ada taman Amerika, taman Perancis, taman Mediterania dan taman Jepang. Taman Amerika  menampilkan taman semak negeri adidaya ini, ada echinacea kuning, taman Perancis dengan perdu yang dibentuk seperti silinder, taman Mediterania dengan kaktus dan taman Jepang yang berpagar tembok.
Dari semua taman itu, ada satu taman yang membuatku bangga, taman Bali. Bali gak ada matinya, mampu bersaing dengan nama-nama taman 'negara' meski Bali bukan negara.  
Taman Bali menyuguhkan Gapura masuk yang ada batu bata merahnya, bale Bengong yang adem dengan rentetan pohon Kamboja (Plumeria rubra) di kiri kanan jalan setapak. Ranting gendut Kamboja saling-silang meneduhkan. Sayang bunga Kamboja telah lewat masa berseminya, namun pesonanya tetap ada. Bunga dari pohon pisang-pisangan senada merahnya dengan tembok gapura. Juga ada kali kecil dengan jembatan.  Ditambah bunga teratai (Nelumbium nelumbo druce) lagi mamer bunga lembayungnya yang menor. Aduh asri banget, belum lagi  dibumbui merdunya simponi gemericik air kali dan kecipak kaki anak kodok.


How to get there:
From Jakarta
by bus : From "Kampung Rambutan Bus Terminal" (Jakarta-Garut or Jakarta-Tasikmalaya via Puncak/Ciawi) stop at "Kota Wisata" (note there is no bus stop here but you can ask the driver to stop)
Take domestic "Angkot" to Taman Bunga about 8km
English version

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhir Kisah Hidup Tokoh Film Bumi Manusia

Bumi Manusia, roman karya Pramudya Ananta Toer, merupakan bagian pertama dalam empat novel seri Pulau Buru- Bumi Manusia - Anak Semua Bangsa - Jejak Langkah - Rumah Kaca. Sebuah novel berseting tahun 1898 tentang pertemuan budaya-politik antara negeri jajahan dengan negeri induknya. Tokoh utama digambarkan seorang lelaki muda pribumi yang dididik secara eropa dan mengaguminya kemudian menghadapi kenyataan bahwa negeri terjajah selalu berada pada posisi teraniaya. Sehingga melawan melalui tulisan di koran yang akhirnya merangsang tokoh nasionalisme lainnya menuju pergerakan pra-kemerdekaan Indonesia.  Tahun 2019 Roman ini diangkat ke layar lebar oleh Falcon Picture, disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Minke Tokoh utama, setelah kembali dari pembuangan dari Maluku menghadapi kenyataan bahwa seluruh hartanya termasuk kantor koran di Jalan Naripan Bandung, hotel di kawasan Jalan Kramat Raya, toko alat tulis/kantor di Kwitang Jakarta, rumah tinggal di dekat Kebun Raya Bogo...

What is Chongqing 1949 Shows Tell About

thanks for reading, Located at Chongqing theatre, PRC, a 360 degree pivotal stage, what is realy tell about? In 1949, when the new China had just been established, the city of Chongqing remain shrouded in darkness. Represented by the Third Brother, Lin Zijie, and Jin Ziu, Communist Party member faced the enemy's brutal torture at the Zahzhidong and Baigongguan prisons, faced life-and-death choices everyday. The underground party in Chongqing was actively rescuing comrades in prisons. Meanwhile, the Second Brother, Lin Zihao, led the advanced detachment of the Second Field Army of the Chinese People's Liberation Army, marching swiftly toward the southwest. However, just before the liberation of Chongqing, the Nationalist goverment issued an order to the eldest brother, Lin Zixiong, to carry out the masacre and destroy the city, causing numerus revolutionary martyrs to fall at the break of dawn. Preface The Darkness Before Dawn China underwent tremendous transformation in the lat...

Pdt. Ferdinand Suleeman Yang Kuingat

Karangan Bunga di depan gereja Thanks for reading, Hari ini, Minggu 12 Januari 2025 adalah ibadah minggu GKI Bektim sekaligus upacara penutupan peti alm. Pdt. Ferdinand Suleeman. Semasa hidupnya, umat biasa menyapanya dengan panggilan formal "Pdt. Ferdi" atau "pak Ferdi", kadang secara informal ada yang memanggilnya dengan sebutan "Boksu". Yang kuingat tentang Pdt. Ferdinand Suleeman: 1. Soal Musik, jangan ditanya lagi: a.    Boksu jago main Violin, di suatu Ibadah Minggu, pada Saat Hening, beliau memainkan komposisi violin karya komponis asal Perancis, Jules Massenet berjudul Thais Meditation (1894). Aslinya komposisi ini adalah instrumen dalam opera, penuh dengan perubahan dinamika dari Pianissimo ke Fortissimo , lalu tetiba Pianissimo lagi, bertebaran  Ritardando kemudian A Tempo . Kejadian lucu waktu itu adalah ketika Jemaat terlanjur bertepuk tangan karena mengira sudah sampai di akhir lagu namun sebenarnya belum, masih tersisa beberapa birama ...