Langsung ke konten utama

Gunung Puntang, Pendek tapi Menantang

thanks for reading,
Subuh di Pos terakhir
Sabtu 2 Juni 2012, tepat di minggu-minggu akhir musim hujan, Gunung Puntang yang terletak di selatan Bandung menjadi tujuanku. Satu-satunya info yang kudapat adalah areal ini pernah menjadi stasiun radio jaman peemrintah kolonial Belanda dulu. Selebihnya adalah gelap, segelap awan di selatan sana terus menggantung sejak aku duduk terpojok di dalam angkot antik jurusan Banjaran-Cimaung. Antik karena kau mesti masuk dari belakang, melalui pintu aneh yang macet tak mau ditutup, menganga sepanjang jalan.

 Jam tanganku menunjuk pukul 12.55 ketika bunyi rem angkot mendecit tepat di depan Base Camp PGPI (persaudaraan Gunung Puntang Indonesia). Sebelum mendaki, mesti registrasi di sini. Bagi yang mau didampingi, tersedia jasa porter, tidak gratis tentunya. 

Pintu masuk wanawisata gunung Puntang berada di ketinggian 1.330 mdpl, GPS pinjamanku menunjuk angka 7,111 LS dan 107,602 BT. Puncak Mega bertengger di ketinggian 2.223 mdpl, artinya butuh hampir 1.000 meter tagak lurus ke atas. Puncak mega kupilih karena pemandangannya lebih eksotis. Dari sini kau bisa melihat di kejauhan curug Siliwangi yang tersohor itu.

Trek umumnya menanjak setelah melintas hutan Pinus (Pinus merkusii). Daun-daun keringnya yang terjatuh menutupi sepanjang trek, seperti karpet rusak, berantakan tapi empuk. Trek masih agak basah, berhati-hatilah karena licin. Beberapa area, lintasannya samar, tumbuhan perdu liar menutup seenaknya. tetapi jangan kuatir, setelah Pos Batu Kareta (1.940 mdpl) trek mulai mendatar.Sampai akhirnya kau tiba di pos terakhir (sekitar 2.098 mdpl). Pukul 17.59 aku sampai di pos ini, berarti total 5 jam sudah mendaki. Cepat-cepat tenda didirikan. 

Menu malam ini terbilang istimewa. Kalau sebelumnya paling banter super bubur, tapi eng ing eng,,,teman seperjalannanku membawa pepes tahu teri. Ah, nikmatnya disantap dengan nasi hangat. 

Baru besok paginya, aku ke puncak. Dan benar, di sebelah timur laut tampaklan curug Siliwangi, jauh, tapi keelokannya masih dapat kaunikmati. Di sini juga terdapat bunga abadi Edelweis jawa (Anaphalis javanicus), memang jarang dan masih kecil, tapi indah, putih dan terang.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhir Kisah Hidup Tokoh Film Bumi Manusia

Bumi Manusia, roman karya Pramudya Ananta Toer, merupakan bagian pertama dalam empat novel seri Pulau Buru- Bumi Manusia - Anak Semua Bangsa - Jejak Langkah - Rumah Kaca. Sebuah novel berseting tahun 1898 tentang pertemuan budaya-politik antara negeri jajahan dengan negeri induknya. Tokoh utama digambarkan seorang lelaki muda pribumi yang dididik secara eropa dan mengaguminya kemudian menghadapi kenyataan bahwa negeri terjajah selalu berada pada posisi teraniaya. Sehingga melawan melalui tulisan di koran yang akhirnya merangsang tokoh nasionalisme lainnya menuju pergerakan pra-kemerdekaan Indonesia.  Tahun 2019 Roman ini diangkat ke layar lebar oleh Falcon Picture, disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Minke Tokoh utama, setelah kembali dari pembuangan dari Maluku menghadapi kenyataan bahwa seluruh hartanya termasuk kantor koran di Jalan Naripan Bandung, hotel di kawasan Jalan Kramat Raya, toko alat tulis/kantor di Kwitang Jakarta, rumah tinggal di dekat Kebun Raya Bogo...

What is Chongqing 1949 Shows Tell About

thanks for reading, Located at Chongqing theatre, PRC, a 360 degree pivotal stage, what is realy tell about? In 1949, when the new China had just been established, the city of Chongqing remain shrouded in darkness. Represented by the Third Brother, Lin Zijie, and Jin Ziu, Communist Party member faced the enemy's brutal torture at the Zahzhidong and Baigongguan prisons, faced life-and-death choices everyday. The underground party in Chongqing was actively rescuing comrades in prisons. Meanwhile, the Second Brother, Lin Zihao, led the advanced detachment of the Second Field Army of the Chinese People's Liberation Army, marching swiftly toward the southwest. However, just before the liberation of Chongqing, the Nationalist goverment issued an order to the eldest brother, Lin Zixiong, to carry out the masacre and destroy the city, causing numerus revolutionary martyrs to fall at the break of dawn. Preface The Darkness Before Dawn China underwent tremendous transformation in the lat...

Pdt. Ferdinand Suleeman Yang Kuingat

Karangan Bunga di depan gereja Thanks for reading, Hari ini, Minggu 12 Januari 2025 adalah ibadah minggu GKI Bektim sekaligus upacara penutupan peti alm. Pdt. Ferdinand Suleeman. Semasa hidupnya, umat biasa menyapanya dengan panggilan formal "Pdt. Ferdi" atau "pak Ferdi", kadang secara informal ada yang memanggilnya dengan sebutan "Boksu". Yang kuingat tentang Pdt. Ferdinand Suleeman: 1. Soal Musik, jangan ditanya lagi: a.    Boksu jago main Violin, di suatu Ibadah Minggu, pada Saat Hening, beliau memainkan komposisi violin karya komponis asal Perancis, Jules Massenet berjudul Thais Meditation (1894). Aslinya komposisi ini adalah instrumen dalam opera, penuh dengan perubahan dinamika dari Pianissimo ke Fortissimo , lalu tetiba Pianissimo lagi, bertebaran  Ritardando kemudian A Tempo . Kejadian lucu waktu itu adalah ketika Jemaat terlanjur bertepuk tangan karena mengira sudah sampai di akhir lagu namun sebenarnya belum, masih tersisa beberapa birama ...