Senin, 27 Januari 2020

Siapa Sebenarnya Minke Bumi Manusia

Ilustrasi: wikipedia

Agustus 2019 yang lalu sebuah novel epik karya Pramudya Ananta Toer diangkat ke layar lebar oleh Falcon Picture dengan judul yang sama,
Bumi Manusia.  Novel ini merupakan bagian pertama dari empat buku tetralogi pulau buru: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Novel berseting utama di Surabaya menjelang tahun 1900.

Tokoh utamanya sebagai penutur Aku dalam buku pertama sampai dengan buku ketiga, memakai nama samaran Minke (dibaca:Mingke). Siapa sebenarnya Minke?

Orang memanggil aku:Minke. Namaku sendiri ... . Sementara ini tak perlu kusebutkan (Bumi Manusia, hal 9). Selanjutnya disebutkan dia adalah murid H.B.S di Surabaya sekitar tahun 1898, anak seorang Bupati kabupaten B. Selalu bersepatu dan berpakaian eropa. Mengaku lebih muda satu tahun daripada RA Kartini.

Di buku kedua: Anak Semua Bangsa, Minke mengisahkan dirinya akan bersekolah di STOVIA sebuah sekolah dokter Jawa di Batavia yang mewajibkan siswa calon dokter berpakaian adatnya masing-masing, dan sepanjang buku masih menggunakan nama samaran Minke. 

Kemudian di buku ketiga:Jejak Langkah, diceritakan dia mendirikan koran Medan Prijaji dengan bantuan Sandiman, Wardi dan Marko, mendirikan Sarekat Dagang Islamiah bersama Muhammad Thabrie.

Petunjuk tentang siapa sebenarnya Minke, mulai terang di bagian akhir buku ketiga ini, Minke menulis untuk dirinya sendiri: ... inisial yang paling sering kupergunakan dalam tajuk-tajuk rencana:T.A.S (Jejak Langkah, hal 596).

Jacques Pengemanann, seorang komisaris polisi Belanda sebagai penutur Aku dalam buku keempat:Rumah Kaca, mengukuhkan siapa sebenarnya Minke, katanya: Rupanya betul, nama Minke diperolehnya sejak di H.B.S, ... . Itu bukan nama yang diberikan oleh bapaknya. Inisial nama sesungguhnya, yang kuketahui adalah Raden Mas T.A.S (buku keempat:Rumah Kaca, hal 350).

Jadi siapakah Raden Mas T.A.S si pendiri koran Medan Prijaji ini?

Tirto Adhi Soerjo, terlahir Raden Mas Djokomono, Blora, 1880. Mendirikan surat kabat Soenda Berita, Medan Prijaji dan Putri Hindia. Tulisannya dalam Medan Prijaji sempat membuat Gubernur Jenderal Hindia kalang kabut, sehingga Raden Mas T.A.S disingkirkan dan dibuang ke pulau Bacan, Maluku. Tirto adalah Bapak Pers Indonesia, seorang perintis jurnalisme advokasi. Kini namanya diabadikan sebagai nama jalan di Bogor.




Akhir Kisah Hidup Tokoh Film Bumi Manusia

Bumi Manusia, roman karya Pramudya Ananta Toer, merupakan bagian pertama dalam empat novel seri Pulau Buru-Bumi Manusia-Anak Semua Bangsa-Jejak Langkah-Rumah Kaca.

Sebuah novel berseting tahun 1898 tentang pertemuan budaya-politik antara negeri jajahan dengan negeri induknya. Tokoh utama digambarkan seorang lelaki muda pribumi yang dididik secara eropa dan mengaguminya kemudian menghadapi kenyataan bahwa negeri terjajah selalu berada pada posisi teraniaya. Sehingga melawan melalui tulisan di koran yang akhirnya merangsang tokoh nasionalisme lainnya menuju pergerakan pra-kemerdekaan Indonesia. 

Tahun 2019 Roman ini diangkat ke layar lebar oleh Falcon Picture, disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Minke
Tokoh utama, setelah kembali dari pembuangan dari Maluku menghadapi kenyataan bahwa seluruh hartanya termasuk kantor koran di Jalan Naripan Bandung, hotel di kawasan Jalan Kramat Raya, toko alat tulis/kantor di Kwitang Jakarta, rumah tinggal di dekat Kebun Raya Bogor, disita pemerintah pendudukan. Tidak dapat berhubungan dengan organisasi Sarekat Islam yang didirikannya sendiri. Meninggal muda dalam sepi setelah dirawat sahabatnya Goenawan. Dikabarkan karena terserang Desentri.

Madga Petters
Guru Minke di HBS Surabaya. Menggelorakan semangat revolusi Perancis kepada Minke, dianggap berbahaya sehingga dideportasi ke Belanda.

Annelies Mellema
Istri Minke, anak Nyai Ontosoroh dengan Tuan Herman Mellema, berkulit putih berambut pribumi, setelah 'dibuang' dari Surabaya ke Nederland karena suatu putusan pengadilan, meninggal karena sakit, dimakamkan di Nederland dengan dihadiri oleh Panji Darman.

Nyai Ontosoroh
Bernama asli Sanikem anak Sastrotomo seorang juru tulis Pabrik Gula Tulangan Sidoarjo, Ibu Annelies, istri Tuan Herman Mellema, pemilik perusahaan Boerderij Buitenzorg di Wonokromo Surabaya, mendapatkan namanya dari salah pengucapan nama perusahaannya itu, pindah ke Perancis setelah menikah lagi dengan Tuan Jean Marais. Kemudian bernama Madame Sanikem Le Boucq.


Tuan Herman Mellema
Administratur kepala pabrik gula Tulangan, suami nyai Ontosoroh, ayah Annelies. Setelah pensiun mendirikan perusahaan pertanian di Wonokromo. Meninggal di rumah plesiran milik babah Ah Tjong.

Panji Darman
Alias Jan Dapperste, asli pribumi anak pungut seorang Pendeta, teman sekelas Minke di HBS Surabaya. Tinggal di Kembang Jepun, Surabaya, mengoperasikan perusahaannya Molluca Spaceraria bergerak di bidang perdagangan rempah.

Jean Marais
Sahabat dan tetangga Minke di Jalan HBS Surabaya ketika sekolah di HBS. Warga negara Perancis veteran perang Aceh eks tentara KNIL, berkaki satu akibat kecelakaan waktu perang. Di kemudian hari diketahui bernama asli Antonine Le Boucq. Menikah dengan Nyai Ontosoroh dan kembali ke Perancis.

May Marais
Maysaroh Marais, anak Jean Marais dengan tawanan perang-wanita Aceh-, ibunya meninggal ketika May bayi. Selalu diantar Minke ke sekolah ELS. Menjadi Penyanyi terkenal di Perancis dengan nama May Le Boucq.

Ang San Mei
Istri kedua Minke setelah Annelies meninggal. Angkatan muda Tionghoa yang bercita-cita menggulingkan kekaisaran China menuju negara Republik. Meninggal karena sakit.

Princes van Kasiruta
Anak Sultan Kasiruta. Istri ketiga Minke setelah Ang San Mei meninggal. Minke dibuang ke Maluku, rumahnya di Bogor disita negara sehingga Princes juga terusir dari rumah itu. Dia dicurigai oleh Pangemanann sebagai penembak gerombolan De Knippers pimpinan Robert Suurhof. Akhirnya dikembalikan ke pulau Bacan, Maluku justru saat Minke dikembalikan ke Jawa.

Miriam de la Croix
Anak residen B, sahabat pena Minke, menikah dengan Frisbothen ahli hukum di koran Medan Prijaji, kembali ke eropa setelah Minke dibuang ke Maluku.

Kommers
Wartawan dan penghobi berburu, menyadarkan Minke supaya menulis dalam Melayu bukan dalam Belanda. Meninggal karena kecelakaan dililit ular peliharannya.

Robert Suurhof
Teman sekelas Minke di HBS. Dipakai oleh Pangemanann sebagai tukang onar dalam kelompok De Knippers. Cacat akibat terkena tikaman pisau.

Marko
Anak didik Minke di koran Medan Prijaji. Kemudian bernama Marco dengan huruf c. Mungkin Marco Kartodikromo aktifis SI. Dicurigai Pangemanann sebagai penikam Suurhof saat Marko melindungi Minke.

Darsam
Centeng setia nyai Ontosoroh, mengelola Boerderij Wonotjolo, setelah nyai Ontosoroh pindah ke Perancis.

Jacques Pangemanann
Komisaris Besar Polisi yang ditugaskan mengawasi tokoh-tokoh pergerakan pra-kemerdekaan, setelah sakit disebabkan dirundung rasa bersalah karena menjadi antek Gubernur Jenderal terhadap pembuangan Minke, memberikan seluruh hartanya ke babunya, Tuminah dan pindah ke Nederland.


Siapa sebenarnya Minke?

What is Chongqing 1949 Shows Tell About

thanks for reading, Located at Chongqing theatre, PRC, a 360 degree pivotal stage, what is realy tell about? In 1949, when the new China had...