Selasa, 14 September 2010

Pangandaran Beach is simply beautiful

Subuh Pantai Timur
Subuh kupaksakan bangun, mengumpul-ngumpulkan nyawa, demi melihat dewa matahari datang di pantai timur pangandaran.  Itulah akibatnya nyetir sehari sebelum lebaran. Macet dimana-mana, akhirnya harus belanja waktu lebih banyak. Dan sialnya, awan tak mengijinkanku melihat benda bulat terang ini bangun pagi. Memang September ini awan terus nongkrong di atas sana, bahkan seharian gerimis diselingi hujan deras. Tapi tak mengapa, aku cukup puas dengan pantulan biru di sela-sela perahu nelayan. 
Pangandaran pagi itu masih lengang, hanya beberapa pecinta pantai duduk-duduk di anjungan, bau tengik sisa-sisa ikan khas pantai tak mereka hiraukan. Anjungan tampak kokoh ditumbuhi teritip di kaki-kakinya. Beranjak pagi mulailah dewa matahari menampakkan wajahnya, jingga, tetapi malu-malu dibalik tirai awan.

What is Chongqing 1949 Shows Tell About

thanks for reading, Located at Chongqing theatre, PRC, a 360 degree pivotal stage, what is realy tell about? In 1949, when the new China had...