Langsung ke konten utama

Empal Gentong Kuliner Enak Ga Bikin Dompet Bolong

thanks for reading,

Ilustrasi
"Gentongnya mana mba?"
"Di depan pak, yang ada asap-asap itu."
    Begitu percakapan saya dengan mbaknya pelayan salah satu rumah makan di sepanjang Jalan Tuparev Cirebon. Saya pikir, empal gentong disajikan bersama gentongnya, ternyata di mangkok. Mendengar kata empal, yang terbayang adalah olahan daging sapi berukuran tiga jari orang dewasa, dimasak agak kering, dan kadang diberi parutan kelapa. Ternyata empal gentong adalah sejenis gulai sapi, tentu berkuah santan, warna kuning kunyit, dihias irisan daun kucai dan sesuai namanya dimasak di dalam gentong tanah liat. Yang unik adalah ditabur cabai kering krasak, tidak terlalu lembut seperti bubuk cabai mie instan. Cirebon punya cara.

    Secara sejarah Cirebon memang berdiri di tengah-tengah pengaruh gravitasi budaya Jawa Tengah dan Sunda. Maka tak heran masyarakatnya memiliki irisan adat keduanya. Dan irisan itu membentuk ciri khas tersendiri, mandiri, dan diwariskan turun temurun seperti empal gentong ini.

    Mumpung di Cirebon, kita coba satu-satu warung empal gentong yang katanya legend. Pilihan pertama karena masuk Cirebon via exit Plumbon, maka ketemu Empal Gentong H. A**d. Pelayanan cepat, ukuran porsi cukup (tidak banyak juga), harga ramah, daging empuk, rasa gurih, kunyitnya cukup kuat, dan ada sedikit rasa smokey. Tempat duduk luas.
    
    Esoknya mencoba empal gentong lain di jalan Slamet Riyadi. Empal Gentong Kr***k. Pelayanan cepat, ukuran porsi cukup, harga ramah, daging empuk, rasa gurih, kunyit tak terlalu menyengat, tempat duduk lumayan luas, ruangan lebih bersih dan nyaman dari yang pertama.
    
    Nah sorenya mencoba di tempat lain lagi, empal gentong bu N*r, di daerah Kejaksan. Tempatnya lebih kecil, bumbunya lebih kompleks dibanding dua di atas. Masing-masing empal gentong di tiga warung itu memiliki keunggulannya sendiri-sendiri.
    
    Kata mbaknya yang masak, empal gentong terbuat dari daging sapi, santan kelapa, bawang merah, bawang putih, kunyit, cabe, sereh, jahe, lengkuas, kemiri, daun salam, daun kucai, daun bawang, garam, gula merah.  bawang merah goreng dan kayu manis.  Mau coba? 





Komentar

isna saragih mengatakan…
pernah sekali ke cirebon dilalah empal gentong langganan teman saya tutup, jadinya makan empal di dekat stasiun, lupa namanya :) enak

djangki
Anonim mengatakan…
Bolehlah dicoba lagi yg dekat taman krucuk

Postingan populer dari blog ini

Akhir Kisah Hidup Tokoh Film Bumi Manusia

Bumi Manusia, roman karya Pramudya Ananta Toer, merupakan bagian pertama dalam empat novel seri Pulau Buru- Bumi Manusia - Anak Semua Bangsa - Jejak Langkah - Rumah Kaca. Sebuah novel berseting tahun 1898 tentang pertemuan budaya-politik antara negeri jajahan dengan negeri induknya. Tokoh utama digambarkan seorang lelaki muda pribumi yang dididik secara eropa dan mengaguminya kemudian menghadapi kenyataan bahwa negeri terjajah selalu berada pada posisi teraniaya. Sehingga melawan melalui tulisan di koran yang akhirnya merangsang tokoh nasionalisme lainnya menuju pergerakan pra-kemerdekaan Indonesia.  Tahun 2019 Roman ini diangkat ke layar lebar oleh Falcon Picture, disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Minke Tokoh utama, setelah kembali dari pembuangan dari Maluku menghadapi kenyataan bahwa seluruh hartanya termasuk kantor koran di Jalan Naripan Bandung, hotel di kawasan Jalan Kramat Raya, toko alat tulis/kantor di Kwitang Jakarta, rumah tinggal di dekat Kebun Raya Bogo...

What is Chongqing 1949 Shows Tell About

thanks for reading, Located at Chongqing theatre, PRC, a 360 degree pivotal stage, what is realy tell about? In 1949, when the new China had just been established, the city of Chongqing remain shrouded in darkness. Represented by the Third Brother, Lin Zijie, and Jin Ziu, Communist Party member faced the enemy's brutal torture at the Zahzhidong and Baigongguan prisons, faced life-and-death choices everyday. The underground party in Chongqing was actively rescuing comrades in prisons. Meanwhile, the Second Brother, Lin Zihao, led the advanced detachment of the Second Field Army of the Chinese People's Liberation Army, marching swiftly toward the southwest. However, just before the liberation of Chongqing, the Nationalist goverment issued an order to the eldest brother, Lin Zixiong, to carry out the masacre and destroy the city, causing numerus revolutionary martyrs to fall at the break of dawn. Preface The Darkness Before Dawn China underwent tremendous transformation in the lat...

Pdt. Ferdinand Suleeman Yang Kuingat

Karangan Bunga di depan gereja Thanks for reading, Hari ini, Minggu 12 Januari 2025 adalah ibadah minggu GKI Bektim sekaligus upacara penutupan peti alm. Pdt. Ferdinand Suleeman. Semasa hidupnya, umat biasa menyapanya dengan panggilan formal "Pdt. Ferdi" atau "pak Ferdi", kadang secara informal ada yang memanggilnya dengan sebutan "Boksu". Yang kuingat tentang Pdt. Ferdinand Suleeman: 1. Soal Musik, jangan ditanya lagi: a.    Boksu jago main Violin, di suatu Ibadah Minggu, pada Saat Hening, beliau memainkan komposisi violin karya komponis asal Perancis, Jules Massenet berjudul Thais Meditation (1894). Aslinya komposisi ini adalah instrumen dalam opera, penuh dengan perubahan dinamika dari Pianissimo ke Fortissimo , lalu tetiba Pianissimo lagi, bertebaran  Ritardando kemudian A Tempo . Kejadian lucu waktu itu adalah ketika Jemaat terlanjur bertepuk tangan karena mengira sudah sampai di akhir lagu namun sebenarnya belum, masih tersisa beberapa birama ...