Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

PANGRANGO AKHIRNYA KAU MEMANGGILKU

thanks for reading http://www.memorableindonesia.blogspot.com/ Sejak SD dulu pembina Pramuka kami bertalu-talu mengingatkan kalau yang namanya ber-ber, september-oktober dan kawan-kawannya itu, hampir selalu diguyur hujan. Maka jikalau harus pergi, pergilah ke tempat kau bisa berteduh. Petuah ini bulat-bulat kulanggar. Bulan November ini karena sebab yang tak jelas, kuputuskan mengunjungi Pangrango. Pangrango, dengan tinggi 3.019 mdpl tercatat sebagai gunung tertinggi nomor dua di bumi Pajajaran ini. Berempat berangkat ke arah Cibodas tanggal 18 November 2011. Setelah sempat menumpang tidur di sebuah warung di pasar Cibodas, akhirnya pendakian dimulai pukul 10.15 esok harinya. Sampai camp Kandang Badak, trek yang dilalui adalah sama dengan jika kau mendaki Gede.  

Pesona Wisata Ciwidey

thanks for reading, Ciwidey terletak di bagian selatan-barat dari Bandung, bila anda dari Jakarta keluarlah dari Tol exit Kopo. Hari tertentu agak macet, namun perjalanan 26 km anda dari pintu tol ini ke kawasan Ciwidey akan terbayar lunas. Petik Strawberry Atraksi menarik di saerah ini adalah petik strawberry. Buah berbentuk love yang kaya vitamin C ini bergandulan di dahan hijau di pot-pot hitam. Nikmatilah sejenak kesegaran jus strawberry segar langsung dari alamnya. Jangan lupa mencoba nasi goreng strawberry atau kalau mau sedikit berpetualang cobalah tongseng strawberry.

World Batik Summit "Indonesia: Global Home of Batik"

thanks for reading, Memperingati diakuinya Batik sebagai intangible world heritage oleh UNESCO, diselenggarakan Pameran Batik di Jakarta Convention Center tanggal 28 September - 2 Oktober 2011. Diikuti oleh pengusaha dan desainer batik hampir dari seluruh nusantara. Warna yang menjadi tren kali ini adalah batik indigo. Warna yang aneh bagi saya -kebiruan gitu- tapi ternyata di tangan para pembatik, warna ini bisa dieksplor sedemikian rupa sehingga batik semakin kaya coraknya.

Ujung Genteng Bay, the Hidden Paradise

thanks for reading, Pantai Ujung Genteng terletak di Kabupaten Sukabumi tepatnya 66 km disebelah selatan Pelabuhan Ratu. Pantai ini adalah salah satu pantai yang masih alami di tengah serbuan wisatawan karena maraknya buku-buku Indonesia travel guide . Anda masih akan menjumpai warna laut turquoise seperti  batu blue marine.  Pasirnya juga masih putih dengan butiran halus.  Jalanan menuju pantai ini umumnya sudah beraspal hot mix namun di daerah Kiara Dua jalanan banyak yang berlubang dan berkelok jadi perlu menambah kewaspadaan.  Namun jangan kuatir karena sepanjang jalan pemandangan juga indah meski tak sehijau kawasan puncak. Banyak pohon entah apa namanya -mirip Sakura- berbunga merah muda hampir di seluruh rantingnya.

Pantai Karanghawu

thanks for reading, Pantai Karanghawu terletak di tepi jalan Cisolok, kira-kira 18 km dari pelelangan ikan Pelabuhan ratu. Disebut Karanghawu lantaran di pantai ini ada Karang yang bentuknya mirip kompor karena ada lubang di tengahnya yang dalam bahasa setempat disebut hawu. Tak ada tiket masuk untuk menikmati pantai berombak besar ini. Karena sudah dipungut pas masuk Jalan Pelabuhan Ratu selepas pelelangan ikan. Aktifitas yang dapat dilakukan di pantai ini kalau untuk famili bisa bermain ombak, bermain pasir atau sekedar berjalan menyisir pantai dengan pasir lembut ini. Nah bagi anda yang menyukai tantangan tak ada salahnya mencoba surfing. Ombaknya cukup besar sehingga disukai peselancar tingkat pemula sampai

Suggested Itinerary for Lebaran in Jakarta

thanks for reading, Jakarta macet memang tempatnya, mungkin hanya saat Lebaran saja Jakarta lebih sepi. Saat seperti inilah waktu yang tepat untuk menikmati jalanan Jakarta. Dalam bahasa lonely planet disebut when to visit . Umumnya dikaitkan dengan cuaca / iklim, kondisi sedang hujan atau kemarau. Namun untuk Jakarta aku usulkan dikaitkan dengan liburan lebaran karena mungkin hampir separuh penduduk jakarta sedang mudik, jadi Jakarta lebih lengang. Dengan pertimbangan jalanan yang relatif sepi, enaknya kemana ya sehari setelah lebaran ini? Ke Museum! Akhirnya dipilih rute Museum Tekstil kemudian Museum Nasional dan lanjut ke Museum Fatahillah.

Pemandian Dayang Sumbi di Tangkuban Parahu

thanks for reading, Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, sering dieja Tangkuban Perahu adalah gunung di tlatah Pajajaran yang melegenda. Jika dari Bandung cukup 20km ditempuh ke arah utara. Setelah lulus macet di Jalan Setiabudhi lurus saja ke arah Lembang. Kemudian melewati pasar Lembang ada pertigaan ambil kiri arah Subang. Jalan masuk ke areal wisata kawah ini sangat rindang ditutupi daun-daun jarum Pinus meksiko ( Pinus merkusii ) dan juga kebun teh ( Camelia sinensis ) di sekitarnya. Uniknya gunung ini adalah anda dapat memarkir mobil persis di depan kawah Ratu. Sebenarnya Tangkuban Perahu memiliki banyak kawah namun yang paling terkenal dan sering dikunjungi orang adalah kawah Ratu.

Di Bawah Kangkangan Daster Nyi Salak Yang Congkak

Yang terakhir kuingat adalah aku terjengkang di sebuah bale-bale bambu di pinggir kebun Murbei lereng gunung Salak. Tiba-tiba pandanganku kabur, semua mendadak temaram. Masih sempat kudengar teman-temanku memanggil, aku ingin menjawabnya tapi lidahku seperti kena lem. Aku berusaha keras menjawab dan meraih tapi seperti ada sekat yang memisahkan kami. Aku seperti mengambang di keremangan. Apakah aku sudah mati? Ini pasti gara-gara tas tak tahu diri itu. Nanti kuceritakan kenapa sampai terjungkal di bale-bale rusak ini? ***

Tambah Pintar di Taman Pintar

Benarlah ungkapan Yogya tak sekedar Malioboro. Memang kecenderungan wisatawan belum berasa ke Yogya kalau belum ke Malioboro. Sebagai ikon wisata Yogya, Malioboro telah melegenda. Namun kali ini saya mau buktikan masih banyak tempat yang layak dikunjungi selain Malioboro. Sebut saja Taman Pintar . Taman yang berlokasi di Jalan Senopati (jika anda melintas Malioboro, lurus saja sampai ketemu perempatan lampu merah, terus belok kiri).

Kangen Solo

Akhirnya punya kesempatan mengunjungi Solo lagi. Meski hanya sebentar tapi tak mengapa. Pertama langsung ke Pasar Klewer yang terletak di Jalan Radjiman, Solo. Konon merupakan pasar batik terbesar di Indonesia. Puaskan hasrat anda belanja batik di sini. Ada batik tulis, cap dan kain lurik. Ada juga motif khas Solo, teruntum. Meski batik solo tak selalu solo, tapi tetap asyik berburu batik di sini. Karena sudah jam makan siang, langsung ke warung Kerengsengan. Kalau di Jakarta seperti tongseng tapi kuahnya lebih sedikit. Ada juga sate buntal, seperti sate pada umumnya tetapi terbuat dari daging yang telah dihancurkan terlebih dahulu kemudian dililit ke tusuk sate dan dibungkus lembaran lemak untuk selanjutnya dibakar. Wah dengan minuman es jeruk sungguh pas, panas kombinasi dingin.

Blitar kota Patria

Blitar, kota di selatan Jawa Timur, banyak yang menjulukinya kota pensiun, adem anyem. Menjadi pilihan tepat untuk menyepi dari rutinitas anda. Misalnya pertengahan Juni ini, diselenggarakan Haul Bung Karno. Peziarah dari berbagai penjuru nusantara tumpek blek di area makam yang terletak di kelurahan Sentul, Kotamadya Blitar. Di pintu gerbang anda dapat membeli bunga (rp2.000) supaya dapat anda taburkan di pusara proklamator ini.  Banyak peziarah memanjatkan doanya, saat penulis berkunjung ke sini, tampak sekelompok umat hindu dengan busana khasnya sedang menggelar upacara keagamaan. Dan dibelakang sana, belasan umat Budha sedang menunggu giliran untuk memanjatkan doanya sambil memegang lidi setanggi. Di dekat pusara bung Karno terdapat batu granit hitam besar bertulis : disini dibaringkan Bung Karno, Proklamator, Presiden pertama RI, penyambung lidah rakyat. Dalam komplek makam ini terdapat perpustakaan, tepat di depan komplek makam, anda akan melawati kolam dengan deretan tian...

Pantai Anyer (Lagi)

Anyer masih merupakan objek wisata favorit di bumi Parahyangan ini. Jaraknya cukup dekat dengan Jakarta. Meski kecenderungan penduduk metropolitan memilih Bandung atau Puncak untuk weekend, tetapi Pantai Anyer masih menjadi salah satu pilihan favorit. Buktinya minggu ini, jalan Labuhan menuju Anyer tetap dipadati kendaraan dari luar kota. Sepanjang jalan Labuhan banyak terdapat Hotel mulai yang murmer sampai berstandar bintang, tinggal anda sesuai dengan budget. Kali ini saya memilih di Hotel besar yang cukup tua dengan alasan garis pantainya yang panjang. Paket yang ditawarkan Rp.1.500.000 untuk 3 kamar tidur , 3 kamar mandi, plus dapur. Bisa diisi 10-12 orang. Kondisi Jalan sejak komplek Krakatau Industrial Park, lebih mirip taburan kerikil daripada jalan, bopeng disana sini. Akhirnya sampai di tujuan 10.30 langsung persiapan pembagian kamar dan makan siang.

Danau Lido, Makan sambil terapung

Pernah suatu kali melihat di TV Dinner di atas perahu di kanal-kanal Amsterdam. Orang-orang berjas itu tampak sangat menikmatinya, diiringi biola kuartet Air on G String karya Bach yang terkenal itu  plus suara sibakan dayung yang sengaja disamakan kecepatannya dengan tempo konser itu. Sangat memanjakan. Tapi tunggu dulu, omong-omong soal makan di atas perahu, Indonesia juga tak kalah. Sebut saja Danau Lido. Danau Lido terletak di Jalan Raya Bogor-Sukabumi, jika anda dari arah Tajur, Danau ini terletak di sebelah kiri. Mampirlah ke salah satu restoran pinggir danau ini, umumnya menyediakan makan sambil berlayar dengan perahu dayung. Tambahan sewa perahu cukup terjangkau Rp100.000 bisa dinaiki 6-7 orang.

Bali Garden Taman Bunga Nusantara

This weekend we want to watch Flowers. Flowers? Was a bit uncomfortable, but talking about Flowers is not the feminine consumption only. Netherlands, for example, Tulip Garden (Keukenhoff) is one of the most to do list if you go there, watch by all gender, although they not open in each season, only from April to May. Well, Indonesia has all year-round Flowers bloom in all season, why we are not included Flowers to t he most to do list for tourists? I do not apologize for this nationalism smells statement, it is August you know.

Sup Ikan Subang

Subang terkenal dengan Nanas dan Peuyeum. Lihat saja sepanjang jalan menuju Subang, Nanas dan Peuyem berbagi tempat bergelantungan di pinggir jalan. Menggoda siapa saja yang melintas. Ternyata Subang juga menyimpan segudang rimba Kuliner lainnya, sebut saja Sup Ikan. Tak sengaja makan di sebuah restoran agak keluar dari Subang, kok enak dan kokinya berbaik hati membagi resep untuk anda. Gurame, beberapa logat menyebutnya Gurami ( Osphronemus goramy ) adalah ikan air tawar, umumnya omnivora.  Ikan gempal yang masih berkerabat dengan ikan Sepat ini ternyata enak disup. SUP IKAN GURAME SUBANG Bahan: 1 ekor ikan Gurameh (900gram) 12 butir bawang merah

Ilalang Lereng Gunung Guntur

Kok gundul? Itulah kesan pertama saat kau lihat gunung Guntur. Seperti pria setengah baya saja. Mulai kekurangan testosteron yang jadi biang kerok gundul di bagian belakang kepalanya dan mulai menurun  kekuatan fisiknya. Namun kawan, jangan sekalipun kau remehkan gunung ini, meski gundul  tetap menyimpan misteri dan keliarannya sendiri. Kau lihat nanti dia telah menipuku terang-terangan. *** Gunung Guntur terletak di kecamatan Tarogong, Garut. Cukup mudah mencapainya. Bila kau dari Jakarta, naik saja Bus dari Kampung Rambutan, turun di lapangan bola Tanjung (Warung Peteuy, Garut) dan di pertigaan tak jauh dari situ banyak truk pasir, kau dapat meminta sopirnya untuk menumpang ke penggalian pasir. Di situlah pintu masuk ke komplek gunung Guntur. Kusebut komplek kerna ada beberapa puncak yang dapat kau daki.

Wisata Lembang

Lembang, dataran tinggi di sebelah utara Bandung memiliki pesonanya sendiri.  Menurut Atlas, terang tertulis bahwa Lembang terletak di daerah tropis, namun kesejukannya tak kalah dengan perancis.  Suhu pagi hari bisa tiarap sampai  20 0 C. Jika kebetulan angin sedang bertiup melewati sela-sela kupingmu, maka seperti terciprat es, terasa sedikit panas lantaran dinginnya. Nah kau yang telah bosan dengan panasnya Jakarta, sesekali perlu mencoba Lembang. Jarak tempuh tak jadi soal meski hanya punya 2 hari libur tiap weekend, tol Cipularang akan mempersingkat waktu tempuhmu. Baiknya berangkat pagi-pagi benar, kau tahu sendiri kan, tiap weekend kendaraan di sini antri panjang  seperti orang mengungsi.

Curug Maribaya

Delonix regia , begitulah ahli taksonomi memanggilnya. Indah tak terperi bukan?  Merah cerah bunganya, kontras  bertengger dipucuk daun-daun hijau mudanya yang berjajar seperti sisir. Apalagi kalau kau lihat kanopinya sekitar mei-juli dari atas bukit. Orang Inggris menyebutnya Royal poinciana , Royal berarti ratu, Poinciana diturunkan dari nama Gubernur St Christophe abad 17 Phillipe de Poincy yang membawa bunga ini ke benua Amerika. Rajanya bunga, ya memang Regia berarti raja. Orang Benggali malah menyebutnya Krishnachura (mahkota Krisna), banyak lagu dan puisi telah digubah untuknya. Bahkan ada universitas dan Negara yang menjadikannya lambang resmi. Namun aku lebih mengenalnya sebagai bunga Flamboyan. Bunga  cantik dari keluarga Fabaceae inilah yang memayungi sepanjang jalan setapak menuju Curug Omas Maribaya. ***  

Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh

Cuaca mendung dan sekali-sekali gerimis tak menghalangi umat Hindu mendatangi acara Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-Ogoh di sisi barat Monumen Nasional, Jumat tanggal 4 Maret 2011. Acara ini digelar dalam rangka Tahun Baru Saka 1933 keesokan harinya. Para pria datang dengan pakaian  putih lengkap dengan tutup kepala khas Bali. Sementara wanita memakai gelung. Sementara rombongan ogoh-ogoh berdatangan memakai truk. Beraneka bentuk makhluk seram (Buthakala) yang menghuni alam bawah alamnya manusia umumnya berwarna merah, berkuku panjang, mata melotot dan taring panjang.

Papandayan Edelweiss Garden

Dead Forest This Saturday, very early morning we were  already in Guntur bus terminal, Garut, West Java. We have not arrived at Papandayan yet, but trembled with coldness already. The cold wind did not seem to respect the jacket I was wearing. After breakfast too early and passengers slept in the sate hut, we go to T Intersection at Cisurupan district which have  "Gunung Papandayan" name plank with Angkot (such a public transportation). Then our journey to Papandayan Base Camp using vegetable freight pickups. Along the way to base camp, there  are farmers houses that are interspersed with squash, banana tree and again which is always mocking me, the waving leaves, oloracea brassica .

Tur 'Ilmiah' di Bogor

Selama ini kalau ke Bogor yang terpikir adalah Factory Outlet.  Aneka Tas, Baju dan barang fashion lainnya melambai menggoda sepanjang Jalan Pajajaran sampai Tajur. Nah kali ini ingin tur bernuansa lain.  Mau yang berbau  ilmiyah supaya terkesan  agak berbau buku. Bukan tanpa sebab, ini semua gara-gara gantungan kunci itu. *** Masih ingat dulu waktu masih kecil, di kampung kami, anak-anak sering main dengan sejenis kumbang berwarna hijau, jika sayapnya dipandang dari arah tertentu akan terbias warna kuning keemasan. Berkaki enam, berantena pendek, kami biasa menyebutnya Samberlilen . Sudah lebih dari tiga kali pemilu, aku tak pernah lagi melihat kumbang ini di alam bebas. Mungkin sudah punah.

Gadog, sisi lain pesona Puncak

Selama ini kalau ke puncak biasanya berkutat di Puncak Pass, Taman Safari  atau Kebun Teh maka kali ini mencoba menyusuri jalur alternatif puncak. Jalan alternatif ke puncak ada beberapa, salah satunya setelah anda keluar tol Ciawi, ambil jalur kiri ke lampu merah Gadog, kira-kira 200 m belok kanan setelah alfa mart. Ternyata sepanjang jalan ini banyak tersedia sarana outdoors mulai out bond, camping ground, atau sekedar sightseeing. Pemandangan tak kalah bagusnya dengan kawasan Puncak Pass. Salah satu yang penulis coba adalah Alam Boriska. Terletak di km 5,5 Jalan Alternatif ini, di sebelah kiri. Begitu anda menuruni jalan masuk, maka di depan ada pelataran untuk melihat panorama, didominasi oleh persawahan dengan latar belakang gunung Gede. Petani masih banyak yang menggunakan Kerbau untuk membajak, jadi tidak berisik oleh kemelotok siklus Diesel dan bebas bau sangit sisa pembakaran solar.

Wonosobo

Mi Ongklok Tujuan trip kali ini adalah mengeksplor Wonosobo, Jawa Tengah. Beberapa kali mendengar promosi dari kawan tentang keunikan Wonosobo. Berniat membuktikannya maka pagi ini berangkat dari Jakarta melalui Cirebon, mampir makan siang di  sebuah restoran Kepiting terkenal di Comal. Setelah menyusur Pantura sampai Weleri, belok ke jurusan Temanggung ke arah selatan. Siang ini hujan gerimis disertai angin sepanjang jalan dari Weleri sampai pertigaan jalan raya Temanggung-Parakan. Bunyi sibakan wiper kaca depan terbias kemelitik air hujan yang menimpa kaca depan ottoku. Desiran angin sayup-sayup terdengar di sela-sela spion. Menjelang Parakan, hujan berhenti dan lihatlah, langit seperti terbuka, awan kelabu menepi, langit kebiruan di atas jalanan yang membelah gunung Sumbing di kiri dan gunung Sindoro di kanan. Tetapi senbentar saja, karena pedhut (embun) mulai turun.

Kearifan Kampung Naga

Kampung Naga terletak di tepi jalan Tasikmalaya - Garut, tepatnya di desa Neglasari, Kecamatan Salawu. Menghuni areal seluas 1,5 hektare di tepi kali Ciwulan yang memiliki hulu di gunung Cikuray . Menurut mang Cahyan, pemandu asli kelahiran kampung Naga, kampung ini memiliki pemimpin baik formal maupun informal. Kalau formal ada ketua RT, nah kalau informal (adat) ada Kuncen . Untuk menuju kampung Naga mulanya kita menuruni anak tangga berjumlah 440 dan di sinilah akhir jaringan listrik, karena penduduk kampung ini mempertahankan tidak memakai energi Listrik.  Saat ini memiliki 113 rumah adat. Rumah adat umumnya rumah panggung terbuat dari kayu dan anyaman bambu. Rumah umumnya terbagi menjadi empat bagian yaitu Dapur (dengan pintu berornamen anyaman bambu), ruang tamu (dengan pintu kayu, terkadang ada kacanya), ruang keluarga dan pabeasan (ruang menyimpan padi). Atap rumah terdiri